Promotion
Mix
Promosi adalah Sebuah upaya dari pemasar (marketer) dalam
menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain untuk tertarik
melakukan transaksi atau untuk melakukan pertukaran produk barang atau jasa
yang dipasarkannya Kombinasi spesifik dari metode-metode promosi yang digunakan
untuk sebuah produk atau family product disebut dengan promotin mix (bauran
promosi)
Unsur-unsur Promotion Mix :
1.
Advertising
2.
Personal Selling
3.
Sales Promotion (Promosi Penjualan)
4.
Public relation
and publicity
I.
Advertensi
adalah suatu bentuk dorongan yang tidak bersifat untuk
meningkatkan permintaan atas suatu barang, jasa atau lembaga penjualan melalui
surat-surat langsung atau memakai media sebagai media perbandingan (William J.
Shultz). Pengertian advertensi adalah suatu bentuk penyajian dan promosi yang
sifatnya umum/bukan pribadi dari barang, jasa dan ide, yang dibayar oleh
sponsor yang dikenal, Philip Kotler (1987).
Berdasarkan pengertian tersebut
diatas maka advertensi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Advertensi bersifat non personal,
yang berarti bahwa advertensi ditujukan kepada konsumen dengan menggunakan
suatu media, sehingga antara promotor dengan target sasaran tidak dapat
berdialog dengan langsung.
2. Advertensi mempromosikan dengan
barang dan jasa.
3. Advertensi menunjukkan adanya
sponsor yang dikenal.
4. Advertensi memerlukan biaya (harus
dibayar).
II. PERSONAL SELLING
Personal
selling adalah komunikasi
langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
Sifat-sifat
personal selling antara lain :
1.
Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara 2 orang
atau lebih.
2.
Cultivation, yaitu
sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar
hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.
3.
Response, yaitu
situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan,
dan menanggapi.
Oleh karena sifat-sifat tersebut maka metode ini mempunyai kelebihan antara
lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan
dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan,
pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina
hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Namun karena menggunakan armada
penjual yang relatif besar, maka metode ini biasanya mahal. Di samping itu,
spesifikasi penjual yang diinginkan perusahaan mungkin sulit dicari. Meskipun
demikian, personal selling tetaplah penting dan biasanya dipakai untuk
mendukung metode promosi lainnya.
Aktivitas
personal selling memiliki
beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin
hubungan dengan mereka.
2. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan
waktu penjual demi pembeli.
4. Selling, yakni mendekati, mempresentasikan
dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada
pelanggan.
5. Servicing, yakni Memberikan berbagai jasa dan
pelayanan kepada pelanggan.
6. Information gathering, yakni
melakukan riset dan intelijen pasar.
7. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang
akan dituju.
Penjual yang
ditugaskan untuk melakukan personal selling harus
memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Salesmanship
Penjual
harus memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual, seperti cara
mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan demonstrasi, mengatasi penolakan
pelanggan, dan mendorong pembelian.
2. Negotiating
Penjual harus mempunyai kemampuan
untuk bernegosiasi tentang syarat-syarat penjualan.
3. Relationship marketing
Penjual harus tahu cara membina dan
memelihara hubungan baik dengan para pelanggan.
Berdasarkan
tugas dan posisinya, penjual
dapat diklasifikasikan menjadi enam macam tipe, yaitu :
1.
Deliverer (driver
sales person), yaitu penjual yang tugas utamanya mengantar produk ke tempat
pembeli.
2.
Order getter, yaitu penjual yang mencari pembeli atau
mendatangi pembeli (sifat kerjanya di luar).
3.
Order taker, yaitu penjual yang melayani
pelanggan di dalam outlet (sifat kerjanya di dalam).
4.
Missionary sales people (merchandiser, retailer), yaitu penjual yang ditugaskan untuk
mendidik/melatih dan membangun goodwill dengan pelanggan atau calon pelanggan.
Misalnya melatih wiraniaga perantara, menjelaskan program promosi perusahaan
kepada perantara.
5.
Technical specialist (technician), yaitu penjual yang harus memiliki atau
memberikan pengetahuan teknis kepada pelanggan.
6.
Demand creator, yaitu
penjual yang harus memiliki kreativitas dalam menjual produk (tangible dan
intangible).
III.
Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Sales Promotion Merupakan suatu
bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk
pada sales force, distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu
menciptakan penjualan yang segera.
Definisi promosi penjualan menurut institute of sales promotion in England : Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakaan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan/ pemasaran dengan menggunakan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada para perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.
Definisi promosi penjualan menurut institute of sales promotion in England : Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakaan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan/ pemasaran dengan menggunakan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada para perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.
Inti dari
kegiatan promosi
adalah manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus membeli produk atau
jasa yang kita tawarkan.
Manfaat yang
dimiliki setiap produk atau jasa dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1.
Fungsi. Apa yang dapat
dilakukan oleh produk atau jasa tersebut, (contoh: makanan ringan yang hanya
membutuhkan waktu 3 menit untuk menyiapkannya.
2.
Citra.
Gaya, prestise dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut.
3.
Manfaat
extra. Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau jasa tersebut (contoh:
tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan harga)
Tujuan Sales Promotion (Promosi Penjualan) :
1. Peningkatan
uji coba dan pengulangan pembelian
2. Peningkatan
frekuensi dan kuantitas
3. Menghitung
penawaran-penawaran dari pesaing
4. Membangun
Ć¢€˜Customer databaseĆ¢€™ dan peningkatan ingatan konsumen
5. Cross-selling
dan perluasan dari penggunaan dari suatu merk
6. Memperkuat
brand image dan Memperkuat brand relationship.
IV.
Publisitas
Menurut Swastha (1999),
publisitas adalah "Sejumlah informasi tentang sasaran, barang, atau
organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya
atau tanpa pengawas dari sponsor".
Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.
Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.
Jika dibandingkan
dengan alat promosi lain seperti periklanan, pubiisitas mempunyai beberapa
keuntungan antara lain:
a)
Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau
membaca,
sebuah iklan.
sebuah iklan.
b)
Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah
surat
kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
c)
Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau
majalah
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
d)
Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas
tanpa dipungut biaya.